
1. Sten Gun (Mk I - Mk VI)
Sub
machine gun buatan Inggris ini mulai diproduksi taun 1941. Didesain
oleh Major Reginald V. Shepherd dan Harold J. Turpin. SMG ini didesain
untuk bisa mudah diproduksi massal dan murah harganya. Tidak heran kalau
bentuk SMG ini simpel dan kasar. Perbandingan harganya adalah 15 sten
gun sama dengan 1 Lee Enfield. Pejuang kita merampasnya dari tentara
Inggris.
Rate of fire: 500 peluru/menit.
Jarak efektif: 60 m.
2. LE (Lee Enfield)
SMLE
(Short Magazine Lee Enfield), merupakan bolt action rifle yang
awal-awal mengadopsi sistem magasin. Pertama diproduksi oleh Inggris
taun 1895 dan digunakan di dua perang dunia bahkan pada konflik
afganisthan. Sesuai namanya, senapan ini didesain oleh James Paris Lee,
RSAF Enfield. Pejuang kita merampasnya dari Inggris dan Belanda.
Jarak efektif: 503 m
3. Owen
Owen
merupakan SMG buatan Australia. Pertama diproduksi tahun 1938. Didesain
oleh Evelyn Owen, veteran tentara Australia. DIbuat berdasarkan SMG
Sten Gun Inggris dan Thompson amerika. Dirampas dari Inggris.
Rate of Fire: 700 peluru/menit.
4. M1 Garand
Mungkin
inilah bolt action rifle sekutu paling terkenal di muka bumi semasa
perang dunia 2. Senjata ini pasti jadi senjata wajib kalo agan main game
fps WWII kayak Call of Duty. Senjata bolt action terlaris dalam
sejarah. Buatan Amerika Serikat, pertama diproduksi tahun 1936. Didesain
oleh John C. Garand. Dirampas dari Inggris dan Belanda.
Jarak efektif 402 m.
5. Bren
Siapa
tak kenal Bren? Light machine gun dari Inggris ini merupakan andalan
sekutu untuk menyaingi light machine gun Jerman yang terkenal, MG42.
Sangat terkenal dan digunakan secara luas di hampir seluruh permukaan
bumi. Sebenarnya Bren merupakan modifikasi dari light machine gun
Cekoslovakia, ZB vz. 26. Pertama diproduksi 1935. Dirampas dari Inggris
dan Belanda.
Rate of Fire: 500–520 peluru/menit.
Jarak efektif: 550 m.
6. Arisaka
(???
Arisaka-j?) merupakan bolt action rifle buatan Jepang. Terdiri dari 5
varian, type 30, 38, 44, 97, 99. Pejuang Indonesia paling banyak
menggunakan yang 44. Diproduksi pertama kali 1898. Dirampas dari Jepang.
Jarak efektif: 400 m.
7. Nambu type 97
Light
machine gun buatan Jepang ini selain digunakan oleh infantry, tapi
dipasang juga di tank dan pesawat. Diproduksi dari tahun 1937.
Rate of Fire: 500 peluru/menit.
Jarak efektif 540 m.
8. Lewis
Light
machine gun ini merupakan hasil kerja sama Amerika Serikat dan Inggris.
Diproduksi di kedua negara dan didesain oleh Colonel Isaac Newton
Lewis, seorang tentara Amerika. Mulai diproduksi 1913. Digunakan sangat
luas oleh angkatan bersenjata Inggris pada masanya. Senapan ini pernah
menorehkan sejarah di Indonesia, gembong PKI Muso, tewas di tangan
senapan ini.
Rate of Fire: 500–600 peluru per menit.
Jarak efektif 800 m.
9. Thompson
Buat
agan yang main game call of duty pasti udah ga asing sama yang satu
ini. SMG andalan sekutu pas PD2 dan senjata standar pasukan sekutu ini
dibikin oleh Amerika Serikat dari tahun 1921. Didesain oleh John T.
Thompson. Dalam sejarahnya banyak dipakai oleh mafia-mafia seperti al
capone, dan pada zaman mafia itu, senapan ini terhitung SMG mewah,
terutama karena harganya. Dikenal mahal, sulit diproduksi, dan ribet,
tapi sangat luas penggunaannya. Meski begitu, cuma sedikit yang masuk ke
Indonesia. Dirampas dari Belanda.
Rate of Fire: 600-1200 peluru/menit.
Jarak efektif: 50 m.
10.Bambu Runcing
Bagi
bangsa Indonesia bambu runcing bermaknsa sangat dalam, tidak ada gambar
dan film sejarah yang tidak menampilkan bambu runcing, bahkan bambu
runcing sudah seperti “senjata bangsa” yang tidak khas daerah (seperti
rencong dari aceh). lebih dari itu bambu runcing selalu digunakan
sebagai semangat kebangsaan bahwa selogan yang sering kita dengar
seperti, saat perjuangan kita bisa merdeka hanya dengan bambu runcing
melawan senjata api. tapi mungkin sebagian diantara kita selalu menggap
bahwa bambu runcing adalah bagian dari kemiskinan dan keterbelakangan,
mungkin bisa dibenarkan juga tapi selalu ada fakta unik dalam setiap
sejarah, begitu juga dengan bambu runcing.
awal sejarah munculnya
bambu runcing cukup unik. ketika armada Jepang mendekati Pulau Jawa
akhir Februari 1942, Belanda mengira akan menerjunkan pasukan payung
Kalijati. maka diperluaslah ribuan bambu yang diruncingkan ujungnya
untuk menyambut pasukan para Jepang. ternyata Jepang mendarat di pantai
laut dekat Eretan, langsung menuju Subang dan mengancam Kalijati, yang
segera jatuh juga. ribuan bambu tadi (yang niatnya digunakan oleh
belanda untuk jebakan para penerjun payung Jepang) karena ujungnya
runcing oleh Jepang justru dijadikan alat latihan baris-berbaris para
pemuda Seinendan, Keibodan, Gakutotai, Hizbullah dan lain-lain. para
pemuda dengan penuh semangat mempergunakan “takeyari” ini untuk
ditunjukan kepada musuh Jepang yakni sekutu, termasuk Belanda.
tapi
setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, oleh para pejuang ditunjukan
dan digunakan untuk melawan Jepang maupun Belanda, sehingga bisa
dibilang senjata makan tuan eh makan tuan-tuan. ceritanya, Dr. Moestopo
membakar ujungnya sampai hangus dan dimasukan kedalam kotoran kuda
(telotong, Jawa). dan digunakan untuk menakut-nakuti Jepang, akhirnya
Jepang lari terbirit-birit karena takut tetanus, dan Jepang pun menyerah
di ujung bambu runcing. dari sinilah awal mulai bambu runcing menjadi
buah bibir para pejuang, tentu saja cara penggunaannya tidak hanya
seperti itu. dalam periode selanjutnya bambu runcing digunakan untuk
bertempur secara nyata. melawan senjata yang lebih moderen, biasanya
diatas bambu runcing diikatkan kain dua warna, merah dan putih, sebagai
simbol bendera yang dikibarkan saat proklamasi (saat itu belum mengenal
bendera negara) untuk mengingatkan pejuang bahwa Indonesia telah
merdeka.
karena bambu runcing baru muncul dalam Perang Dunia
kedua, dan tidak pernah digunakan dalam perang tradisional seperti
Perang Aceh maupun Perang Dipenogoro, makan bambu runcing termasuk
“Senjata Moderen” bangsa Indonesia. keampuhan senjata ini diakui oleh
bekas lawan-lawan, yang terheran-heran senjata tank-nya akhirnya dapat
dihancurkan dengan bambu runcing yang amat sederhana itu.